Desa Banyumulek di Kecamatan Kediri, Lombok Barat, bukan hanya terkenal dengan kerajinan gerabahnya. Kini, kawasan ini juga mulai dikenal sebagai salah satu pusat kuliner pedas yang ramai dikunjungi, terutama sejak kemunculan Warung Rujak Ngempet Elor.
Berlokasi sekitar 100 meter di utara Masjid Kembar Banyumulek, warung ini hampir tak pernah sepi dari pengunjung. Setiap hari, pengunjung dari berbagai penjuru datang silih berganti untuk menikmati aneka sajian yang menggoda selera. Warung ini menjadi titik temu antara cita rasa pedas, kelezatan rempah lokal, dan cara penyajian yang tradisional.
Menu yang disuguhkan sangat beragam. Mulai dari rujak kacang, rujak gula merah, rujak terasi, hingga rujak kedondong, semua disajikan dengan tingkat kepedasan yang menggugah selera. Tak berhenti sampai di situ, warung ini juga menawarkan pilihan lain seperti pelecing, pecel, terong bakar, nasi dengan lauk ragi bideng, serta berbagai lauk pelengkap lainnya.
Yang membuat sajian di tempat ini istimewa adalah penggunaan sambal ulek manual. Semua bumbu diolah dengan cara tradisional, tanpa mesin atau blender, sehingga menghasilkan rasa yang lebih tajam dan tekstur sambal yang khas. Teknik ini memperkuat sensasi pedas dan membuat sambal terasa lebih segar serta menggigit.
Warung ini tidak hanya menjadi favorit warga lokal, tetapi juga menarik perhatian dari luar daerah. Bahkan, layanan pesan antar dari ojek online pun terlihat aktif melayani pesanan dari warung ini setiap hari. Kepopulerannya menjadikan Banyumulek sebagai destinasi kuliner baru yang menarik, sejajar dengan destinasi wisata kuliner lainnya di Pulau Lombok.
Tanpa dekorasi mewah, tempat ini mengandalkan kelezatan rasa dan pengalaman kuliner yang otentik. Suasana sederhana dan penyajian yang cepat membuat pengunjung merasa nyaman, baik untuk makan di tempat maupun dibawa pulang.
Kini, Banyumulek tak hanya dikenal sebagai kampung gerabah, tetapi juga sebagai surga kecil bagi penikmat kuliner pedas. Warung Rujak Ngempet Elor menjadi salah satu alasan kuat untuk kembali berkunjung dan menikmati sensasi pedas yang membekas lama di lidah.
Penulis: IAS