Kue Sagu Khas Sangihe di Pasar Towo’e, Tradisi yang Terus Menghidupi

SangihePasar tradisional Towo’e di Tahuna selalu dipenuhi aroma manis kue-kue berbahan dasar sagu yang menjadi identitas kuliner khas Sangihe. Haluah kanari, lumpiah, hingga bagea tersaji dengan cita rasa khas yang menggoda, sekaligus mencerminkan ketekunan perajin kuliner lokal.

Harga kudapan tradisional ini cukup ramah di kantong, mulai dari Rp 15.000 hingga Rp 50.000, sehingga menjadi pilihan favorit wisatawan maupun warga yang ingin membawa pulang cita rasa Sangihe sebagai oleh-oleh.
Setiap Senin hingga Sabtu, para pedagang hadir dengan semangat tinggi untuk menghidupi keluarga melalui usaha ini. Salah satunya Anwar Makanaung, penjual kue sagu yang setiap hari setia menempati lapaknya di pasar.

Baginya, berdagang bukan hanya pekerjaan, tetapi juga bentuk tanggung jawab terhadap keluarga, termasuk anaknya yang sedang menempuh pendidikan di Universitas Sam Ratulangi (Unsrat) Manado.

“Dengan menjual kue khas Sangihe, saya berharap makanan tradisional ini makin dikenal dan tetap menjadi warisan kuliner untuk generasi berikutnya,” ujar Anwar, Sabtu (29/11/2025).

Lebih dari sekadar aktivitas jual-beli, Pasar Towo’e menjadi ruang di mana tradisi, perjuangan, dan harapan saling terikat. Setiap gigitan kue sagu membawa cerita tentang ketekunan para perajin yang menjaga cita rasa warisan leluhur.

Bagi pembeli, membawa pulang kue khas Sangihe berarti ikut menjaga kekayaan kuliner daerah serta mendukung keberlangsungan usaha masyarakat lokal.

 

Source Artikel: www.beritasatu.com