Gresik – Bubur roomo menjadi salah satu kuliner legendaris paling populer di Kabupaten Gresik, Jawa Timur. Dengan cita rasa khas, bubur roomo dibuat dari tepung beras, cabai merah, santan, dan bumbu lodeh. Tak heran, kuliner tradisional ini menjadi favorit warga sebagai menu sarapan pagi.
Wahyu, salah satu warga Gresik, mengaku sering menyantap bubur roomo karena rasanya yang berbeda. Dengan harga terjangkau Rp 10.000 per porsi, bubur roomo dinilai cocok sebagai pengisi energi pada pagi hari.
“Sering banget ke sini, bisa empat kali dalam seminggu. Rasanya beda, khas gitu,” kata Wahyu, Senin (25/8/2025).
Nurjanah, salah satu penjual bubur roomo di Pasar Gresik, mengungkapkan usahanya sudah berjalan selama 30 tahun. Ia membuka dagangan sejak pukul 06.00 WIB dan selalu ramai pembeli.
“Sudah 30 tahun berjualan bubur roomo ini. Buka pukul 06.00 WIB sampai habis,” ujar Nurjanah.
Ia menuturkan, usaha bubur roomo merupakan warisan keluarga turun-temurun sejak tiga generasi. Mulanya, sang nenek berjualan dengan berkeliling desa, kemudian diteruskan sang ibu hingga akhirnya menetap di emperan seberang Pasar Kalitutup, Jalan K.H. Hasyim Asy’ari, Gresik.
“Sekitar akhir 1990-an, ada Festival Kuliner Nusantara. Kami mewakili Gresik dan meraih juara. Sejak itu bubur roomo makin dikenal,” tambahnya.
Lebih dari sekadar kuliner, bubur roomo juga sarat dengan kisah legenda. Konon, bubur ini bermula dari cerita seorang wali yang memberikan beras kepada fakir miskin untuk diolah menjadi bubur dan dijual.
Jualan itu laris manis hingga akhirnya sang wali menamai makanan tersebut bubur roomo, sesuai dengan nama desa di pesisir laut saat itu, yakni Desa Roomo, Kecamatan Manyar, Kabupaten Gresik.
Source Artikel: www.beritasatu.com