Kota Indramayu, yang terkenal sebagai penghasil mangga dan deretan pesisir Pantura, menyimpan kekayaan kuliner tradisional yang patut diperhitungkan. Berbagai sajian unik, mulai dari hidangan berkuah hingga jajanan pasar, mencerminkan akar budaya lokal yang kuat. Berikut lima destinasi dan menu khas otentik yang bisa Anda nikmati saat berada di pusat kota.
Sumber gambar: Gombyang Manyung. Makanan khas Indramayu – KOMPAS/MOHAMMAD HILMI FAIQ
1. Warung Pindang Gombyang Manyung
Lokasi: berbagai warung tradisional di pusat kota dan tepi jalan utama.
Hidangan ini mengangkat ikan manyung sebagai bahan utama, dimasak dalam kuah pindang kental yang kaya rempah—jahe, kunyit, kemiri, dan belimbing wuluh—menghasilkan rasa asam pedas gurih yang khas Pantura. Ikan banyak diolah hingga empuk sempurna, dan harga per porsi cukup terjangkau untuk menu kenikmatan laut tradisional .
Sumber gambar: Masakan khas Indramayu Pedesan Entog – Tangkapan Layar Youtube Ceceromed Kitchen
2. Pedesan Entog
Lokasi: rumah makan khas Indramayu yang menyajikan masakan berbahan daging entog.
Masakan ini menawarkan kuah berwarna pekat dengan aroma rempah kuat. Daging entog (itik lokal) dimasak perlahan hingga menggoda, dengan bumbu pedas merata yang menyelimuti setiap helai daging. Sensasi pedas berpadu dengan kelembutan entog yang menjadi khas kuliner lokal .
Sumber gambar: Nasi Lengko – www.fimela.com
Sumber gambar: Burbacek – www.cirebon.jawapos.com
3. Nasi Lengko dan Burbacek
Lokasi: warung nasi tradisional seperti Warung Nasi Lengko Toang Pindangan dan kedai bubur lokal.
Nasi Lengko: nasi hangat disajikan bersama tahu goreng, tempe, tauge, mentimun, dan taburan daun kucai. Disiram saus kacang dan kecap manis untuk rasa manis‑gurih yang seimbang dan tetap ringan di perut—sempurna untuk sarapan maupun makan siang ringan .
Burbacek: kombinasi bubur lembut, “rumbah” (sayuran rebus dan sambal), dan cecek (kulit sapi empuk). Setiap suapan memberi sensasi gurih dan pedas. Cocok sebagai makanan penghangat perut di pagi hari .
Sumber gambar: Sate Blengong – Kompas.com/Nazar Nurdin/Null
4. Sate Blengong
Lokasi: kedai sate tradisional khusus di pusat kota.
Daging blengong—hasil persilangan bebek dan entok—dimasak menjadi sate dengan bumbu kacang khas yang menyerap sempurna. Tekstur daging empuk namun kenyal, aromanya kuat dan penampilannya menggugah selera, terutama jika disantap bersama lontong atau nasi hangat .
5. Jajanan Pasar Tradisional & Minuman Segar
Lokasi: pasar tradisional pagi hari di pusat kota seperti Pasar Bangkir dan sekitarnya.
Keripik Tike: camilan unik terbuat dari rumput liar jenis tike yang digoreng dengan adonan tepung, memberikan rasa gurih dan tekstur renyah menyegarkan lidah .
Blengep Cotot / Bubur Gintir: camilan singkong isi gula merah; saat digigit isian manisnya ‘meledak’ keluar. Bubur gintir terbuat dari tepung ketan disajikan bersama kuah santan dan gula merah, dengan aroma pandan yang lembut. Cocok sebagai kudapan tradisional yang autentik .
Es Cuwing atau Es Laksamana Mengamuk: pilihan minuman menyegarkan. Es cuwing menggunakan daun cuwing yang dibuat jelly kenyal, dicampur santan dan gula Jawa. Es Laksamana Mengamuk menyajikan potongan mangga kweni, santan, dan sirup manis segar yang menenangkan dahaga .
—
Tips Menikmati Kuliner Indramayu
Waktu terbaik: pagi hingga siang untuk burbacek dan nasi lengko; sore hingga malam untuk pedesan entog dan sate blengong.
Tempat rekomendasi: pasar pagi seperti Pasar Indramayu atau Bangkir, serta warung tradisional di Jalan Nasional atau jalur pantai.
Aktivitas tambahan: membawa pulang oleh‑oleh manisan mangga atau keripik tike yang mudah ditemukan di pasar tradisional.
—
Kuliner Indramayu menghadirkan perjalanan cita rasa yang autentik dan sarat budaya lokal. Dari mangga segar sebagai pendamping hidangan laut hingga sate dari blengong yang jarang ditemui di tempat lain, setiap suapan adalah bagian dari tradisi lisan masyarakat pantai utara Jawa. Jika Anda mencari pengalaman makan yang otentik dan penuh cerita, Indramayu siap memuaskan dahaga rasa dan memori kuliner Anda.
Penulias: IAS