Sarapan Manis dengan Jenang Bu Gesti di Yogyakarta, Legendaris Sejak 1950

Yogyakarta – Berkunjung ke Yogyakarta tak lengkap jika tidak mencicipi berbagai kuliner yang dijajakan di Kota Pelajar ini. Selain bakpia dan gudeg, terdapat salah satu kuliner tradisional legendaris yang wajib dicoba, yaitu Jenang Bu Gesti.

Berjualan di Pasar Lempuyangan, Yogyakarta, Jenang Bu Gesti saat ini diteruskan oleh generasi kedua. Jenang Bu Gesti telah menjadi langganan keluarga Keraton Ngayogyakarta Hadiningrat.

Walapun sudah diteruskan generasi kedua, Jenang Bu Gesti tetap mempertahankan resep asli sang ibu yang berjualan sejak 1950. Tujuannya untuk menjaga cita rasa autentik dan khas.

“Awalnya ibu berjualan dari 1950, saya generasi kedua, jualannya tetap di sini dari sebelum Pasar Lempuyangan dibangun,” kata Gesti, generasi kedua Jenang Bu Gesti kapada Beritasatu.com, Minggu (9/6/2024).

Hingga saat ini, Jenang Bu Gesti masih mempertahankan empat  jenis, yakni jenang candil terbuat dari tepung ketan dengan tekstur kenyal, jenang sum-sum putih, jenang sum-sum cokelat, serta jenang mutiara terbuat dari tepung tapioka. “Ada jenang candil, mutiara, sumsum manis, sumsum gurih, bahannya tepung beras, tepung ketan, dan tepung tapioka,” ungkap Gesti.

Untuk menambahkan rasa manis, jenang disiram dengan larutan gula Jawa. Tekstur kental larutan gula Jawa berpadu dengan santan kelapa yang gurih. Semakin lengkap karena disajikan dengan daun pisang. “Awet bisa sampai malam, kalau jenang lain mudah berair, gulanya juga memakai gula asli,” jelas Gesti

Dia mengaku setiap hari bisa bisa menjual lebih 250 porsi. 

Jenang Bu Gesti mempunyai ratusan pelanggan tetap yang selalu datang hampir setiap hari. Pelanggan mengaku cocok dengan rasa Jenang Bu Gesti. Rasanya yang tidak terlalu manis sangat pas untuk disantap sebagai menu sarapan.

“Saya sering setiap Sabtu, masih hangat, rasanya legit dan enak, tidak begitu manis, berbagai jenis tetapi bisa menyatu, harga terjangkau,” ujar Yuni, pelanggan Jenang Bu Gesti.

Jenang Bu Gesti buka setiap hari mulai dari pukul 08.00 WIB hingga pukul 12.00 WIB. Namun, tidak jarang pukul 10.00 WIB sudah ludes terjual. Untuk harga, dibanderol Rp 6.000 per porsi. Cukup ramah di kantong bukan?

Source Artikel: www.beritasatu.com