Lezatnya Gudeg Manggar, Sajian Favorit Para Raja Mataram

Yogyakarta – Gudeg manggar merupakan salah satu varian istimewa dari kuliner khas Yogyakarta yang tidak kalah populer dari gudeg nangka muda. Berbeda dari gudeg pada umumnya, gudeg manggar dibuat dari bunga kelapa muda (manggar), menghasilkan cita rasa gurih, tidak terlalu manis, dan sedikit pedas yang unik.
Sajian ini telah dikenal sejak masa Kerajaan Mataram Islam dan kini diakui sebagai Warisan Budaya Takbenda (WBTb) sejak 2021.
Lokasi populer penyaji gudeg manggar berada di kawasan Minggir, Sleman, Yogyakarta. Di sini, pengunjung bisa menikmati gudeg manggar dengan warna lebih merah dan tekstur yang lebih lembut.
“Biasanya gudeg ada yang terlalu manis, tetapi di sini rasanya lebih pas, ada gurih dan sedikit asin. Cocok untuk lidah orang luar Yogyakarta seperti saya,” ujar Adilla, pengunjung asal Bandung, Sabtu (24/5/2025).
Bunga kelapa muda sebagai bahan utama didatangkan langsung dari Kabupaten Bantul, kemudian dimasak menggunakan aneka rempah tradisional.
Proses memasaknya memakan waktu tiga hari. Selain untuk membuat batang manggar lunak, durasi ini juga berguna untuk menetralisir rasa sepet dan mengeluarkan aroma harum serta cita rasa gurih alami.
“Gudeg Manggar diproses selama tiga hari karena bunga kelapa muda butuh waktu untuk mengeluarkan gurih alaminya dan menetralisir sepet,” jelas Rintania Elliyati, pembuat gudeg manggar.
Keunggulan lainnya, gudeg manggar lebih ramah untuk penderita penyakit lambung atau maag karena tidak mengandung getah, berbeda dari gudeg berbahan nangka muda. “Gudeg manggar lebih bersahabat untuk lambung,” tambah Rintania.
Tak heran, gudeg manggar tak pernah sepi pembeli. Selain ramai disantap di tempat, gudeg ini juga rutin dikirim ke berbagai daerah di Indonesia dan ke luar negeri oleh warga diaspora yang rindu cita rasa kampung halaman. Harga satu paket gudeg manggar dibanderol mulai Rp 54.000 untuk 2-3 porsi, hingga Rp 325.000 untuk porsi 5-6 orang.
Sebagai menu favorit para raja di masa lampau, gudeg manggar bukan hanya sekadar kuliner lezat, tetapi juga warisan budaya yang menyimpan sejarah dan kekayaan rasa dari Yogyakarta. Dari meja kerajaan Mataram hingga dapur masyarakat modern, gudeg ini terus mengukuhkan eksistensinya sebagai ikon kuliner nusantara yang membanggakan.
Source Artikel: www.beritasatu.com